Hallo.. apa kabar kamu?
Pasti saat ini kamu sangat bahagia. Aku
tahu kenapa. Itu karena kamu hari ini menikah dengan wanita pilihanmu.
Apa kabarku?
Pasti aku hancur. Entah genap berapa hari
sampai saat ini. Aku kira sudah 14 tahun aku bilang aku menyukaimu. Aku kira
memang sebegitu lama. Saat aku bilang kalau kamu adalah cinta pertamaku.
Kamu
masih menjadi lelaki yang terbaik. Aku tahu kamu sejak dulu. Bahkan aku
mengikuti semua perubahan yang ada dalam diri kamu. Dari kamu menjadi laki-laki
yang masih suka main-main, nakal, sampai kamu menjadi laki-laki yang sempurna
sekarang ini.Tapi aku tidak pernah ada, sebagai alasan
dalam setiap perubahan sikap dan perilaku kamu. Aku tidak ada sama sekali di
dalam hidup kamu. Tidak sedetik pun aku pernah memilikimu.
Bahwa wanita cantik terakhir inilah yang akhirnya
kamu pilih sebagai pendamping hidup. Wanita yang teramat cantik. Sangat cantik.
Dan kamu sangat tampan. Aku bisa membayangkannya. Begitu serasi.
Tapi apa yang harus aku lakukan dengan
hatiku. Aku bahkan tidak dapat mengontrol sakitnya saat ini. Terlalu sakit
sampai membuat kehidupanku terasa kelabu dan penuh dengan amarah.
Andai saja kamu tahu... tapi tentu saja
kamu tidak akan pernah tahu. Di dalam lingkaran budaya kita yang seperti ini.
Bahkan aku tidak mampu untuk bilang padamu kalau aku selama ini menyukaimu.
Bahkan sampai akhirnya pun, kamu tidak akan
pernah tahu kalau aku selama ini menyukaimu. Menyayangimu. Mencintaimu.
Mengagumimu. Lebih dari yang kau tahu. Meski kau tak akan pernah tahu. Sebelum
dan sesudah ini.
Happy wedding, I love you.